I Made Urip: Jaga Alam, Bali Perlu Perluas Area Tutupan Hutan

18-07-2023 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip saat mengikuti pertemuan Tim Komisi VI dengan pemerintah provinsi Bali dan jajarannya di Kantor Gubernur Provinsi Bali, Denpasar, Senin (17/7/2023). Foto: Ria/nr

 

Setiap wilayah perlu memperluas area tutupan hutannya lebih dari 30 persen untuk menurunkan potensi kerusakan lingkungan dan bencana hidrometeorologi. Tutupan hutan yang masih ada harus dijaga agar tidak dikonversi. Hal itu diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip usai melakukan pertemuan Tim Komisi VI dengan pemerintah provinsi Bali dan jajarannya, dalam rangka Kunjungan Kerja Reses di Kantor Gubernur Provinsi Bali, Denpasar, Senin (17/7/2023). 

 

Dijelaskan Made, tutupan hutan di Bali saat ini baru mencapai 24 persen. Hal itu menurutnya merupakan tantangan yang perlu segera dicarikan solusi. 

 

Salah satu upaya memperluas area tutupan hutannya lebih dari 30 persen untuk menurunkan potensi kerusakan lingkungan dan bencana, lanjut Made, dengan mengajak masyarakat untuk ikut serta menanaman pohon dan melakukan restorasi ekosistem. Masyarakat di Bali, lanjut Legislator Fraksi PDI perjuangan itu, sebenarnya sangat mengimplementasikan ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan. 

 

“Pemerintah perlu  terus mensosialisasikan  pemahamannya tentang perlunya menjaga lingkungan dan ekosistem hutan. Kemudain berikan bibit untuk mereka (masyarakat) tanam,” katanya. 

 

Selain itu, Legislator Fraksi PDI perjuangan itu juga memandang bahwa sinergi dan koordinasi lintas sektor terus ditingkatkan agar  upaya tata kelola hutan yang berkelanjutan dapat terwujud. “Sinergitas antarpemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu dijaga, ” tegasnya. 

 

Aturan untuk menetapkan dan mempertahankan luas kawasan hutan minimal 30 persen dari luas DAS sebelumnya tertuang dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Namun, ketentuan ini dihapus dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja maupun Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) Cipta Kerja. (ria/rdn)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...